Orisinalitas sebuah film

Masih ingatkah dengan pergelaran FFI 2006 yang penuh kontroversial saat itu ? Film Ekskul yang dinobatkan sebagai film terbaik ketika itu mengundang banyak protes dari berbagai pihak, terutama sekelompok filmaker2 muda yang membentuk kelompok MFI (Masyarakat Film Indonesia). Isi protesnya sebenernya cuma ketidakpuasan mereka atas menangnya film Ekskul sebagai film terbaik karena theme song yang digunakan film tersebut tidak orisinil dan merupakan bajakan dari film Hollywood yang cukup sukses juga yaitu, Gladiator & Munich.

Sampai akhirnya, dicopotlah gelar film terbaik dari Ekskul yang menjadi klimaks kasus FFI 2006 ini. Bisa dikatakan ini merupakan salah satu titik gelap dari dunia perfilman kita. Sebenernya kasus serupa pernah terjadi juga di ajang academy awards (Oscar) di tahun 1973 dan melibatkan film yang disebut-sebut sebagai film klasik terbaik sepanjang masa yang pernah dibuat oleh insan perfilman Hollywood, sebuah karya masterpiece Francis Ford Copolla, The Godfather. Ya... ketika itu film The Godfather meraih 11 nominasi dan 3 diantaranya meraih oscar termasuk film dan sutradara terbaik. Nino Rota, yang saat itu menjadi penata music dalam film tentang mafia tersebut, ikut meraih nominasi. Sudah hampir dipastikan ia juga akan ikut meraih Oscar secara theme song dari The Godfather hingga kina masih melekat di kuping dan hati kita senua bagi yang pernah nonton filmnya. Tapi apa kenyataannya, nominasinya pun dibatalkan karena ternyata, theme song yang digunakan adalah theme song dari film italia yang usianya 14 tahun lebih tua dari The Godfather judulnya, Fortunella. Kebetulan Nino Rota jugalah yang menjadi penata music di film ini. Tapi apakah dengan adanya kejadian ini, film The Godfather dicabut penghargaannya ? Selain masalah music, beberapa juga mengatakan film Ekskul ceritanya tidak orisinil. Mmmm.... sebenernya masih ada nggaks sih film yang orisinil sekarang ini ? Hampir 3 tahun belakangan ini (bukan data yang akurat juga sih, tapi kira2 aja) Hollywood udah jarang banget malah nyaris nggak ada lagi film yang orisinil. Mereka lebih banyak ngeluarin Sequel, Prequel, remake dan cerita yang diadaptasi dari novel / komik / TV Series. Tapi cerita yang keluar asli dari buah pemikirian si filmaker itu sendiri sudah sangat jarang sekali. Malah film terbaik tahun 2007 ini malah jatuh ke film yang jelas2 merupakan remake dari film sukses Hongkaong Infernal Affair... The Departed. Agak sedih sebenernya gw ngeliatnya, koq bisa film yang cuma mentranslate skenarionya aja dari dari bahasa mandarin ke inggris, mindahin setting lokasinya dari hong kong ke boston bisa jadi film terbaik ?!? Tambah lagi dengan film2 horror Jepang yang terus diremake oleh filmaker2 Hollywood yang akhirnya buat orang asia sendiri nggak seseram film aslinya. Bagaimana dengan sequel / prequel ? 2 hal itu kan sebenernya cuma meneruskan konsep yang udah ada aja. Bedanya kalo sequel meneruskan konsep ke depan kala prequel meneruskan kebelakang. Jadi si penulis skenario pun tinggal ngelanjutin cerita yang sebelumnya aja. Dengan karakter2 yang sama dan plot cerita yang udah ada tinggal ditambahin aja sana-sini, jadi deh sequel / prequel film. Tapi gimana dengan cerita asli sebuah film, yang benar2 keluar dari buah pemikiran dan imajinasi sang sutradara atau filmaker itu sendiri? seperti karya klasik sepanjang masa George Lucas, Star Wars ? atau bersama dengan Steven Spielberg keluar sebuah karya yang mastrerpiece juga, Indiana Jones? itulah yang emang sekarang jarang ditemuin di film2 saat ini. Ada beberapa sutradara yang memang banyak bermain di area ini sampai sekarang. Sebut saja Quentin Tarantino dan Guy Ritchie, 2 sutradara black comedy ini emang cukup suskses dengan cerita2 orisinilnya malah kadang2 nyeleneh. Tapi ya itu tadi, itulah buah pemikiran yang imajinatif dari seorang filmaker. ...... (Untuk lebih lengkap tentang Quentin Tarantino, tunggu di postingan berikutnya... hehehe). Balik lagi, apa ada yang salah dengan semua ini. Bisa dibilang nggak juga, itulah bisnis. Mungkin mereka sudah mulai kehabisan ide cerita, tetapi roda perekonomian kan harus terus berputar. Jadi untuk sementara, inilah jalan yang ditempuh oleh mereka. Meremake film dan membuat sequel/prequel merupakan jalan yang paling aman untuk ditempuh. Jadi kembali lagi, nggak fair juga kalo kita bilang film Ekskul ceritanya nggak orisinil. Emang benar mereka salah dengan menjiplak lagu luar, tapi bukan berarti harus mencabut gelar film terbaiknya kan? cukup dimeja hijaukan aja produsernya dan penata musiknya, beres! Justru cerita ekskul itu yang paling kuat dibanding saingan-saingannya dijajaran nominasi film terbaik (Denias, Ruang, Mendadak Dangdut, Heart). Yang harus dipertanyakan adalah kenapa film, yang sangat orisinil ceritanya, Berbagi Suami nggak masuk jajaran nominasi film terbaik ketika itu ?

Figata Online © 2008. Template by Dicas Blogger.

TOPO